Monday 30 May 2011

atasi reumatik dengan mahkota dewa

Tanaman mahkota dewa atau Gynura divaricata DC dikenal juga sebagai beluntas cina atau daun dewa
Di Sumatera, atau tegel kio di jawa. Tanaman ini merupakan tanaman obat yang sedang populerkarena daun dan buahnya dianggap mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Misalnya penyakit darah tinggi, lever, kanker, sakit jantung, kencing manis, asam urat, reumatik, sakit ginjal.

Kasus ketergantungan obat (narkoba) dilaporkan pernah disembuhkan dengan penggunaan tanaman mahkota dewa. Khasiat tanaman mahkota dewa dan pengobatannya sudah dikenal puluhan tahun lalu khususnya di negara China, yang penduduk sana menyebutnya dengan nama shian tao. Dalam bentuk ramuan obat gajin, daun mahkota dewa berkhasiat sebagai obat anti radang, penurun panas, penghilang rasa sakit, pembersih darah dan mampu menghambat pembekuan darah.
Selain di China, di Kandungan kimia : Alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol,
Indonesia pada awalnya tanaman ini terdapat di Papua. Tetapi masyarakat lokal tidak menganggapnya sebagai tanaman berkhasiat karena ditakuti mengandung racun sehingga tanaman ini banyak dibiarkan berkembang sebagai tanaman liar setara dengan gulma lainnya.

Percobaan penggunaan tanaman mahkota dewa terhadap hewan percobaan tikus dan kelinci memperlihat kan beberapa manfaat. Pada tikus, pemberian infus mahkota dewa menurunkan panas dan menghilang kan rasa sakit. Pada kelinci dapat menurunkan kadar glukosa darah. Pada kedua
hewan terlihat efek penurunan tekanan darah arteri dan pemberian sari daunnya (ditambah heksan) memberikan efek penghambat pertumbuhan kanker.

Farmakologi
Dari penelitian diperoleh data bahwa daun dan kulit mahkota dewa mengandung alkaloid, saponin, flanoida, minyak atsiri, dan tanin terutama di bagian daunnya.. DR Regina Sumastuti, farmakolog dari Fakultas Kedokteran UGM menemukan kandungan zat kimia antara lain zat antihistamin yang mampu mencegah alergi. 
Di samping tanaman ini bersifat sebagai axytosin dan sintosinon yang merangsang kerja otot rahim yang memudahkan proses melahirkan selama persalinan. Khasiat lain antihistamin atau penangkal alergi, oksitosin, sintosinon atau pemacu kerja otot rahim, serta obat hipertensi dan stroke

Morfologi
Tanaman mahkota dewa merupakan tanaman perdu dengan tinggi tanaman 150 - 250 cm.
Masa produksi 10 - 20 tahun. Buah mahkota dewa berbentuk bulat, dengan ukuran bervariasi mulai sebesar bola pingpong sampai buah apel. Bagian tanaman yang biasa digunakan sebagai bahan obat adalah daun dan buahnya. Tanaman mahkota dewa biasa tumbuh di ketinggian 10 - 1.200 m dpl (di atas permukaan laut) dengan lokasi optimal 10 - 1.000 m dpl.

Perbanyakan tanaman menggunakan biji dari buah yang sudah matang. Cara penyemaian biji bisa dilakukan menggunakan media tanam berupa sekam bakar yang dicampur dengan pupuk kandang (kompos). Selama proses pesemaian dilakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore hari.
Sekitar 10 - 14 hari setelah penyemaian, mulai terlihat pertumbuhan daun. Bibit dipindahkan ke media penanaman pada umur 2 bulan atau dimana tanaman telah mencapai ketinggian 10 - 15 cm. 
Media penanaman bisa menggunakan pot atau ditanam di tanah pekarangan. Pot berukuran diameter 30 cm dan tinggi 40 cm, bisa terbuat dari tanah, plastik, kayu atau kaleng. Media tanam dalam pot sebaiknya campuran tanah, kompos, pasir/sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Tanaman ini membutuhkan banyak air selama hidupnya.

Tanaman berbunga pertama kali pada umur 10 bulan yang menjadi buah. Buah akan matang dan
siap dipanen dalam waktu 2 bulan. Buah yang matang akan berwarna merah.
Cara perbanyakan tanaman yang lebih cepat adalah dengan teknik okulasi.

No comments: